Di tengah aksi penyaluran dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilakukan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghimbau agar orang tua hati-hati terkait berita bohong pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tersebar di sosial media.
Lebih khususnya berhati-hati dengan pesan berantai yang tersebar di WhatsApp, pasalnya ada sebuah pesan kurang lebih berbunyi seperti ini:
“Bagi yang punya putra putri SD, SMP, SMA/K ingin mengajukan program Indonesia Pintar / Kartu Indonesia Pintar, silakan mengisi link di bawah ini. Ditunggu sampai tanggal 25 Agustus 2020. Tks.” Di dalam pesan tersebut, kita sebagai orang tua diminta untuk mendaftar KIP melalui link yang tertera di sana. Kemudian mengisi semua data diri dan sekolah meliputi tanggal lahir, tempat lahir, nama orang tua alamat, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Padahal link yang tertera di dalam pesan itu bukanlah link resmi, dan syarat mendapatkan KIP pun juga salah. Kalau kata Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbud Abdul Kahar: “Alamat yang ditunjuk untuk pendaftaran itu bukan dari kami.” Jadi sebagai orang tua, berhati-hatilah. Selain itu, dengan mengetahui syarat dan cara pendaftaran KIP yang benar berikut ini dapat membantu Anda dari penipuan-penipuan di luar sana. Dan berikut ini adalah beberapa syarat serta alur tentang bagaimana kita bisa memperoleh Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Setiap siswa (satu orang siswa), hanya bisa memperoleh satu buah KIP. Dan yang mendapatkan bantuan ini hanyalah siswa yang masuk ke dalam Program Indonesia Pintar. Jadi tidak semua siswa di Indonesia memperoleh KIP.
Selain fakta tersebut, ada lagi fakta-fakta lain mengenai pendaftaran KIP:
Setelah mengetahui fakta-fakta mengenai Kartu Indonesia Pintar, berikut ini adalah syarat atau berkas yang perlu kalian siapkan untuk mendapatkan KIP:
Lalu bagaimakah alur kita bisa memperoleh KIP ini?
Diharapkan dengan bantuan yang diberikan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar ini, tak ada lagi siswa yang putus sekolah serta menarik kembali siswa yang pernah putus sekolah untuk melanjutkan sekolahnya kembali. Sekarang ini banyak sekolah bergengsi dengan kualitas tinggi mampu meningkatkan sumber daya manusia secara baik. Salah satu contoh sekolah itu adalah GKS (Global Kids School). Dengan menempatkan anak di sekolah yang berkualitas sedari kecil, mampu meningkatkan kualitas si anak. Belum lagi GKS di sini menggunakan kurikulum ajaran yang mampu mengeluarkan bakat anak lebih cepat dengan kemandirian dan kreativitas yang mumpuni.
Tak ada alasan lagi tidak bersekolah, dan tak ada lagi anggapan sekolah itu sia-sia. Sekolah itu penting!